Piala Dunia Italia (1990)
Jerman Barat akhirnya menjadi juara pada Piala Dunia 1990 di Italia. Di final, Jerman Barat menang atas Argentina dengan skor tipis 1-0.
Andreas Brehme mencetak gol melalui titik putih pada menit ke-85. Sementara dua pemain Argentina diganjar kartu merah yakni Pedro Monzon dan Guztavo Dezotti.
Piala Dunia Swedia (1958)
Brasil menjadi juara pada Piala Dunia 1958 yang digelar di Swedia. Di final, Brasil mengalahkan tuan rumah Swedia dengan skor 5-2.
Kala itu, Pele dan Vava mencetak dua gol dan satu dari Mario Zagallo untuk memastikan kemenangan Brasil. Dua gol Swedia dicetak oleh Nils Liedholm dan Agne Simonsson.
Argentina juara Piala Dunia 2022 untuk menjadi negara tersukses keempat di gelaran tersebut. Tim Tango juga melakukannya secara istimewa karena kalah di laga pertamanya.
Di final Piala Dunia 2022, Argentina memenangi adu penalti dramatis lawan Prancis. Kedua tim berbalas gol sampai skor 3-3 di waktu normal plus extra time, sampai akhirnya berjaya dalam adu tos-tosan dengan skor 4-2.
Hasil itu membuat Argentina kini sudah meraih tiga gelar juara Piala Dunia, setelah melakukannya pada 1978 dan 1986. Cuma ada tiga negara yang punya raihan lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di atas Argentina ada Italia dan Jerman yang sama-sama sudah empat kali juara Piala Dunia. Sementara Brasil bercokol di posisi teratas sebagai negara yang paling sering juara Piala Dunia dengan lima kali berjaya.
Serangan penyakit menghambat persiapan Prancis
Sumber gambar, Getty Images
Mbappe, 23 tahun, kini tengah mengejar kesuksesan keduanya di Piala Dunia dan berperan penting dalam membawa Prancis ke final.
Dia mencetak satu gol saat Prancis mengalahkan Australia 4-1 dan dua gol saat berhadapan dengan Denmark 2-1, sehingga dipastikan lolos ke babak 16 besar walau masih menyisakan satu pertandingan.
Situasi itu memungkinkan Deschamps untuk mengistirahatkan pemain dan, meski kalah 1-0 dari Tunisia, mereka memenangkan Grup D.
Mbappe kembali mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 di babak 16 besar atas Polandia.
Di perempat final mereka menghadapi Inggris, skuad asuhan Gareth Southgate, dan sempat memimpin melalui Aurelien Tchouameni, tetapi Harry Kane menyamakan kedudukan melalui penalti.
Olivier Giroud membuat Prancis unggul dan menang 2-1 setelah Kane gagal melakukan tendangan penalti kedua.
Prancis mengalahkan tim kejutan di turnamen ini, Maroko, dengan angka 2-0 di semifinal. Skuad Deschamps berhasil mencapai final Piala Dunia keempat mereka dalam tujuh turnamen, setelah memenangkan kompetisi pada 1998 dan 2018, namun kalah di final pada 2006.
Namun persiapan mereka terhambat oleh serangan penyakit.
Gelandang Adrien Rabiot, bek Dayot Upamecano dan pemain sayap Kingsley Coman termasuk di antara mereka yang berjuang melawan penyakit.
"Kami memiliki beberapa kasus gejala mirip flu," kata Deschamps. “Kami berusaha untuk berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan mereka menderita.
"Kami mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan, berusaha memastikan itu tidak menyebar tetapi kami harus mengambil tindakan pencegahan terhadapnya."
Fakta-fakta pertandingan:
Daftar juara Piala Dunia
Perjalanan Argentina juara Piala Dunia 2022 di Qatar tidaklah mulus. Sandungan bahkan sudah dialami dalam laga pertamanya di Piala Dunia 2022.
Lionel Messi cs mengawali kiprahnya di Piala Dunia 2022 dengan menelan kekalahan 1-2 ketika berhadapan dengan Arab Saudi. Untungnya Argentina kemudian bangkit dan melewati fase grup di posisi teratas.
Piala Dunia Swiss (1954)
Pada Piala Dunia 1954 di Swiss, Jerman Barat menjadi juara. Di final Jerman Barat berduel dengan Hungaria dengan skor akhir 3-2.
Dua gol Helmut Rahn dan satu dari Max Morlock memastikan kemenangan Jerman Barat. Hungaria membalas lewat gol Ferenc Puskas dan Zoltan Czibor.
Apa ada negara lain yang juara Piala Dunia usai kalah di laga pertama?
Argentina tercatat sebagai negara kedua yang mampu menjuarai Piala Dunia setelah menelan kekalahan di dalam pertandingan pertamanya.
Sebelum ini, sudah ada Spanyol yang lebih dulu melakukannya. Di Piala Dunia 2010, La Furia Roja bangkit dari kekalahan 0-1 atas Swiss untuk kemudian menjuarai grupnya usai menghabisi Honduras dan Chile.
Serangkaian kemenangan dengan skor 1-0, termasuk di babak extra time partai final atas Belanda, pada prosesnya mengantar Spanyol jadi juara.
Sebelum Argentina juara Piala Dunia 2022 di Qatar, Tim Matador sempat menjadi satu-satunya negara yang juara Piala Dunia usai kalah di laga pertama.
SEBANYAK 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia akan diulas Okezone. Sebagai ajang sepakbola tertinggi, Piala Dunia menjadi impian bagi setiap pemain sepakbola untuk memenangkannya.
Sejak turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1930, baru ada 8 negara yang pernah memenangkan ajang 4 tahunan tersebut. Pada edisi perdana, Uruguay keluar sebagai juara dan pada edisi terakhir di tahun 2022 lalu, Argentina yang berhasil keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Prancis melalui drama adu penalti. Lantas, siapa saja negara yang pernah memenangkan trofi Piala Dunia?
Berikut 8 negara yang pernah menjadi juara Piala Dunia:
Timnas Spanyol baru satu kali mencapainya pada edisi 2010 yang digelar di Afrika Selatan. Saat itu, Spanyol yang diperkuat banyak nama beken sukses mengalahkan Belanda di babak final dengan skor 1-0.
Inggris juga pernah merasakan gelar Piala Dunia, yakni pada tahun 1966. Pada babak final, mereka sukses mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2. Sayangnya sejak saat itu, negeri Ratu Elizabeth belum bisa juara Piala Dunia lagi.
Uruguay menjadi negara yang pertama kali merasakan juara Piala Dunia pada tahun 1930. Tepat dua dekade setelahnya, Uruguay kembali menjadi juara Piala Dunia edisi 1950. Namun, sejak saat itu, Uruguay selalu gagal mengulang pencapaian tersebut.
Prancis menjadi negara selanjutnya yang pernah menjadi juara Piala Dunia. Total, dua kali sudah Prancis menjadi juara, yakni pada tahun 1998 dan 2018. Sejatinya Prancis hampir meraih gelar ketiga mereka pada edisi 2022 lalu. Sayangnya, Les Bleus –julukan Prancis– harus kalah dramatis melalui adu penalti di babak final.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Argentina menjadi juara Piala Dunia sebanyak 3 kali, yakni di tahun 1978, 1986, dan 2022. Pada edisi 2022, trofi Piala Dunia menjadi hal sangat istimewa. Sebab, kepastian gelar didapat Argentina via kemenangan adu penalti.
Jerman menjadi negara yang cukup banyak menjadi juara Piala Dunia, yakni sebanyak 4 kali pada tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Pada edisi 2014, Jerman mengalahkan Argentina secara dramatis setelah Mario Gotze mencetak satu-satunya gol di babak perpanjangan waktu.
Italia memiliki perolehan yang sama dengan Jerman dalam urusan menjuarai Piala Dunia dengan 4 trofi. Tercatat, Italia sukses melakukannya pada edisi tahun 1934, 1938, 1982, dan terakhir 2006.
Brasil menjadi negara dengan perolehan trofi Piala Dunia terbanyak, yakni 5 gelar. Hal itu diraih negeri samba pada gelaran Piala Dunia 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Sayangnya, dalam beberapa edisi terakhir, Brasil dalam performa yang kurang optimal dan jarang menembus partai final.
Setelah juara Piala Dunia 2002, langkah Brasil selalu terhenti di perempatfinal. Karena itu, menarik menanti kiprah Brasil di Piala Dunia 2026 jika benar ditangani pelatih sekaliber Carlo Ancelotti.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Ronaldo menyampaikan rencana karier internasionalnya usai bermain di Piala Dunia 2022.
"Ya, pensiun. 100 persen," ucap Ronaldo.
Ronaldo telah memainkan empat edisi Piala Dunia bersama Portugal. Qatar akan menjadi Piala Dunia kelimanya. Namun, untuk karier pada level klub, Ronaldo mengaku masih ingin bermain dua atau tiga tahun lagi.
"Ini mungkin Piala Dunia terakhir saya, tentu saja, Piala Dunia kelima saya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi setelah Piala Duna."
SEBANYAK 7 negara yang pernah tampil di Piala Dunia tapi kini menghilang mengejutkan banyak orang. Menghilang yang dimaksud di sini lebih ke perubahan nama karena masalah politik.
Kehadiran negara-negara yang disebut di bawah ini sempat mengentak persepakbolaan dunia. Terbukti, mereka sanggup lolos ke Piala Dunia yang notabene event sepakbola paling bergengsi. Lantas, negara mana saja yang dimaksud?
Berikut 7 negara yang pernah tampil di Piala Dunia kini menghilang ditelan bumi:
Uni Soviet merupakan salah satu negara kuat pada masanya. Diperkuat peraih trofi Ballon dOr seperti Lev Yashin, Uni Soviet pernah juara Piala Eropa 1960. Uni Soviet tercatat pernah lolos ke Piala Dunia 1958, 1962, 1966, 1970, 1982, 1986 dan 1990.
Kiprah terbaik Uni Soviet yakni finis keempat pada Piala Dunia 1966. Namun, pada akhirnya di tahun 1992, 15 wilayah yang sebelumnya tergabung di dalam Uni Soviet seperti Ukraina, Armenia, Belarusia dan lain-lain memerdekakan diri.
Jerman Timur sekali lolos ke Piala Dunia pada 1974. Di Piala Dunia 1974, mereka lolos ke babak kedua. Singkat kata, Jerman Timur bergabung dengan Jerman Barat pada 1991 dan memutuskan menggunakan Jerman atau Timnas Jerman.
Berbeda dengan Jerman Timur yang terhitung biasa-biasa saja, Jerman Barat merupakan salah satu kekuatan utama sepakbola dunia pada masanya. Jerman Barat tercatat lolos ke Piala Dunia 1934, 1938*, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986 dan 1990
Bahkan, tim yang pernah diperkuat Gerd Muller ini dua kali menjadi juara Piala Dunia, tepatnya pada 1974 dan 1990. Runtuhnya Tembok Berlin pada 1989 yang membuat Jerman Barat tak ada lagi. Jerman Barat memilih bergabung dengan Jerman Timur menjadi Jerman.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Yugoslavia pernah tampil di Piala Dunia 1930, 1950, 1954, 1958, 1962, 1974, 1982 dan 1990. Pencapaian terbaik Yugoslavia adalah menembus semifinal Piala Dunia 1930 dan 1962. Sayangnya, perang pecah di Yugoslavia pada 1992.
Perlahan-lahan, sejumlah wilayah yang ada di Yugoslavia memerdekakan diri, beberapa di antara Serbia dan Montenegro. Alhasil sejak 2003, Yugoslavia tak lagi eksis di persepakbolaan internasional.
Zaire merupakan negara pertama Afrika yang lolos ke Piala Dunia pada 1974. Langkah Timnas Zaire saat itu terhenti di fase grup. Mereka merupakan salah satu kekuatan utama di Afrika dan terbukti dua kali menjadi juara Piala Afrika.
Per 1997, Zaire tak lagi eksis setelah berganti nama menjadi Republik Demokratik Kongo. Semenjak berubah nama, Kongo tak pernah tampil di Piala Dunia.
Cekoslovakia lolos ke Piala Dunia pada1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1970, 1982 dan 1990. Tak sekadar lolos, Cekoslovakia juga berstatus runner-up Piala Dunia 1938 dan 1962.
Sayangnya, kecamuk perang di wilayah tersebut membuat Cekoslovakia pecah pada 1993. Saat ini Cekoslovakia terpecah menjadi dua negara, yakni Timnas Republik Ceko dan Timnas Slovakia.
Timnas Hindia Belanda tampil di Piala Dunia 1938 yang berlangsung di Prancis. Hindia Belanda tercatat sebagai tim nasional pertama asal Asia yang tampil di Piala Dunia. Saat itu, NIVU dan PSSI sebagai federasi sepakbola yang ada di Indonesia mempunyai kesepakatan.
Kesepakatan yang dimaksud adalah, kedua pemain dari dua federasi ini bakal mewakilkan nama Hindia Belanda di Piala Dunia 1938. Kesepakatan ini diambil setelah Hindia Belanda dinyatakan lolos ke Piala Dunia 1938, usai Jepang memutuskan walkover (WO).
Namun, pada kenyataannya, hanya pemain yang berada di bawah naungan NIVU yang berangkat ke Prancis. Meski beberapa pemain Hindia Belanda berstatus orang Indonesia, PSSI tetap kesal. Singkat kata, langkah Hindia Belanda langsung terhenti di babak pertama setelah dihajar Hungaria 0-6!
Kelar Piala Dunia 1938, Timnas Hindia Belanda perlahan-lahan menghilang. Puncaknya ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Timnas Hindia Belanda tak pernah ada lagi dan digantikan Timnas Indonesia yang eksis hingga sekarang.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Piala Dunia 2022 di Qatar akan menghadapkan Argentina dan Prancis di laga final. Keduanya berhasil mengalahkan timnas negara lain dan siap memperebutkan gelar juara pada edisi ke-22 turnamen sepak bola terbesar ini.
Piala Dunia merupakan turnamen sepak bola yang di gelar empat tahun sekali. Dalam perjalanannya sejumlah negara telah berhasil membawa pulang trofi juara Piala Dunia.
Beberapa negara di antaranya pernah langganan membawa trofi Piala Dunia. Tercatat Brasil menjadi negara dengan trofi terbanyak. Timnas dengan julukan Selecao ini sudah mengoleksi 5 trofi Piala Dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di posisi kedua ada Jerman dan Italia. Keduanya sudah meraih 4 trofi juara Piala Dunia.
Sementara Argentina dan Prancis berada di posisi ketiga dengan dua trofi. Keduanya memiliki peluang menambah jumlah trofi pada Piala Dunia 2022 ini.
Sebab, keduanya merupakan tim yang akan berlaga di Final Piala Dunia 2022 Qatar. Kedua timnas ini akan berduel di Lusail Iconic Stadium, Lusail pada Minggu (18/12/2022).
Piala Dunia 2022: Dramatis, Argentina juara, tekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti - 'final terbaik' sepanjang masa
Sumber gambar, Getty Images
Argentina menjuarai Piala Dunia 2022 setelah secara dramatis menekuk juara bertahan Prancis melalui adu penalti.
Hingga babak perpanjangan waktu berakhir, kedudukan imbang 3-3.
Argentina selalu unggul terlebih dahulu, namun keunggulan ini selalu bisa dikejar oleh bintang Prancis, Kylian Mbappe, yang mencetak tiga gol.
Saat ada penalti, Argentina menyarangkan empat gol, sementara Prancis dua gol.
Timnas Argentina harus menunggu 36 tahun untuk mengangkat trofi Piala Dunia.
Terakhir kali mereka juara adalah pada 1986 di Meksiko, berkat kontribusi besar pemain jenius Diego Armando Maradona.
Ini adalah trofi ketiga bagi Argentina. Dua lainya pada 1986 dan 1978.
Kali ini, kontribusi besar diberikan oleh salah satu pemain terbaik sepanjang masa: Lionel Messi.
Pemain klub PSG ini dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam turnamen Piala Dunia 2022, yang dihelat di Qatar.
Para komentator menyebut ini adalah final Piala Dunia terbaik sepanjang masa.
Sumber gambar, Getty Images
Sebelum final, tema pembicaraan yang ramai adalah: siapa yang pada akhirnya mengangkat trofi.
Final Piala Dunia antara Argentina melawan Prancis berlangsung di Stadion Lusail, Qatar, Minggu (18/12), pada pukul 22.00 WIB.
Sumber gambar, Getty Images
Sumber gambar, Getty Images
Messi, 35 tahun, telah memenangkan rekor tujuh Ballon d'Or - penghargaan yang diberikan kepada pemain terbaik di dunia - tetapi dia belum pernah memenangkan penghargaan terbesar dalam sepak bola, Piala Dunia.
"Orang-orang mengatakan Prancis adalah favorit, tetapi kami memiliki keuntungan memiliki pemain terhebat sepanjang masa," kata penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez.
“Kami selalu suka mendengar lawan difavoritkan karena kami tidak merasa superior atau inferior dari siapapun.
"Tapi, seperti yang selalu saya katakan, kami memiliki pemain terhebat sepanjang masa. Dan dengan pertahanan yang bagus, kami memiliki banyak peluang untuk mencapai tujuan kami."
Manajer Prancis Didier Deschamps menjadi kapten, saat negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dan kemudian, sebagai pelatih, dia membawa timnya meraih juara di Rusia empat tahun lalu.
Dia berkata: "Saya tahu Argentina, banyak orang di seluruh dunia, dan mungkin beberapa orang Prancis, berharap Lionel Messi bisa memenangkan Piala Dunia, tapi kami akan melakukan segalanya untuk mencapai tujuan kami."
Sumber gambar, Getty Images
Bisakah Messi membawa Argentina memenangkan Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1986?
Di final, dua pencetak gol terbanyak turnamen ini saling berlomba untuk memenangkan Sepatu Emas.
Baik Messi dan Mbappe telah mencetak lima gol di Qatar, sementara Olivier Giroud dari Prancis dan Julian Alvarez dari Argentina tertinggal satu angka dengan empat gol.
Messi membantu Argentina mencapai final 2014 di Brasil, meskipun pemain Jerman Mario Gotze mencetak satu-satunya gol saat tim Eropa itu menang 1-0 setelah perpanjangan waktu.
Namun pemain Paris St-Germain itu kini kembali menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina untuk melaju ke laga final di Qatar.
Dia mengonversi penalti awal di pertandingan pertama mereka sebelum negaranya kalah 2-1 dari Arab Saudi dan kemudian mencetak gol dalam kemenangan penting 2-0 atas Meksiko.
Kemenangan 2-0 atas Polandia membuat Argentina memuncaki Grup C, dengan Messi juga mencetak gol dalam kemenangan 2-1, di babak 16 besar atas Australia.
Argentina tampak memegang kendali saat melawan Belanda di perempat final. Mereka memimpin 2-0 setelah 82 menit.
Tetapi Belanda mencetak dua gol melalui Wout Weghorst, menyamakan kedudukan di menit ke-11 waktu tambahan untuk membawa hasil imbang ke perpanjangan waktu.
Drama itu berakhir dengan adu penalti di mana Martinez menyematkan dua tendangan dan Argentina maju ke semifinal.
Di putaran selanjutnya, gol dari Messi dan dua gol dari Alvarez dari Manchester City memberi mereka kemenangan 3-0 atas Kroasia di semifinal.
Argentina telah memenangkan turnamen itu dua kali, di kandang sendiri pada 1978 dan di Meksiko pada 1986. Kini, mereka mengincar kesuksesan ketiga.
"Saya sudah mulai emosional karena mereka telah memberikan segalanya dengan tulus," kata manajer Lionel Scaloni. "Mari berharap kami memenangkan gelar dan jika tidak bisa, mereka harus bangga, karena ini adalah momen untuk dinikmati."
Piala Dunia Italia (1934)
Italia menjadi juara pada Piala Dunia 1934. Di partai final tuan rumah Italia bertemu dengan Republik Ceko.
Italia memetik kemenangan 2-1 atas Republik Ceko. Gol Italia dicetak oleh Raimundo Orsi dan Agelo Schiavio sedangkan gol Republik Ceko dicetak Antonin Puc.
Kroasia kalahkan Maroko
Sumber gambar, Getty Images
Finis di posisi tiga besar untuk ketiga kalinya bagi Kroasia di Piala Dunia memiliki "lapisan emas", kata bos Zlatko Dalic setelah timnya meraih kemenangan atas pembuat sejarah, Maroko.
Empat tahun lalu, Dalic membawa Kroasia di posisi kedua, usai kalah dari Prancis di final.
Prestasi yang dicapai oleh Kroasia mengukuhkan status mereka sebagai salah satu negara elit sepak bola, di mana dalam debut Piala Dunia tahun 1998 mereka finis di tempat ketiga.
Di awal pertandingan Kroasia vs Maroko, Josko Gvardiol memberi Kroasia keunggulan pada menit ketujuh dengan sundulan yang luar biasa, tetapi Achraf Dari menyamakan kedudukan hanya dua menit kemudian dengan menyundul bola dari jarak dekat.
Mislav Orsic mencetak gol kedua untuk Kroasia tiga menit sebelum babak pertama berakhir. Sampa akhir pertandingan skor tetap sama 2-1 untuk Kroasia.
Dalic berkata: "Kami memenangkan medali perunggu dan memiliki lapisan emas, seperti kami telah memenangkan medali emas malam ini.
"Berjuang untuk memperebutkan tempat ketiga play-off dan kalah akan menjadi bencana. Ini adalah akhir dari sebuah siklus, akhir dari sebuah perjalanan. Para pemain saya berusaha keras dan untuk itulah kami bekerja."
Ini adalah pertandingan yang tidak ingin diikuti oleh tim mana pun, tetapi pada akhirnya Kroasia, negara dengan populasi di bawah empat juta, bisa berpuas diri dengan penampilan luar biasa lainnya di panggung global.
Sementara itu, Maroko mengukir sejara dengan menjadi tim Afrika pertama yang mencapai semifinal dan para pemain serta pendukung mereka yang bersemangat telah menyemarakkan turnamen ini.
Para pendukung mereka bernyanyi dan menabuh genderang sepanjang pertandingan dan, meskipun dikalahkan oleh juara bertahan Prancis di semifinal, lalu oleh Kroasia, mereka akan mengingat kembali pencapaian di Piala Dunia dengan kenangan indah.
Walid Reragui, pelatih Maroko berkata: "Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan dan itu akan menjadi contoh di masa depan.
“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membuat anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup.
"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.
"Kami telah membuat pencapaian yang fantastis tetapi kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia."