Hasil Pencarian Rokok Tolak Miskin 12 Batang
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Belanja di App banyak untungnya:
Jika ada merek rokok yang membuatmu ingin segera kaya, jawabannya hanya satu: Rokok Tolak Miskin
Rasanya, hampir tidak ada orang yang mau hidup miskin. Karena setiap orang punya kecenderungan ingin merasakan hidup jadi orang kaya. Banyak duitnya. Atau minimal punya cukup duit untuk melakukan apa saja. Sesuai dengan kebutuhannya.
Bagaimana caranya. Itu soal lain. Yang penting halal. Karena persepsi orang banyak duit itu bisa melakukan apa saja. Mungkin itu pula yang jadi konsep terciptanya rokok dari pabrikan asal Kudus ini: Tolak Miskin. Karena konsep hidup kebanyakan orang selalu kepingin kaya.
Mungkin harapannya pemilik pabrik, orang yang merokok ini biar punya semangat untuk tidak miskin lagi. Harapannya, dengan membeli rokok Tolak Miskin bisa membangkitkan sugesti orang yang merokoknya agar bisa jadi kaya. Semoga aja. Amin.
Konsep penamaan brand rokok dari Kudus ini memang sangat menggelitik kesadaran kita. Karena jika melihat kondisi zaman sekarang, duit merupakan hal yang paling utama bagi kebutuhan manusia. Makanya kemiskinan harus ditolak. Harus ditindas. Impian hidup kaya harus diraih.
Tolak Miskin! Seperti slogan dengan penekanan khusus. Buat mereka yang merasa hidupnya miskin. Dan punya semangat ingin kaya.
Dengan merokok Tolak Miskin kita sudah membangkitkan harapan untuk menjadi kaya. Karena benteng terakhir fitrah manusia adalah harapan. Bukankah kita boleh dan bebas berharap menjadi kaya? Berharap tidak miskin lagi.
Makanya, anda yang merokok rokok ini sudah melakukan ikhtiar menjaga harapan agar bisa kaya. Berharap agar tidak miskin lagi. Gak percaya? Coba aja rokok ini. Rokok Tolak Miskin! Agar tumbuh harapan bisa menjadi orang kaya. Amiiiin🤲.
Rokok Tolak Miskin sebagai Bahan Candaan
Siapapun yang masuk ke warung rokok atau toko kelontong akan kaget saat tahu ada rokok dengan merk Tolak Miskin. Bakulnya saja tertawa saat saya tanya tentang penamaan rokok ini.
Awal mula saya tahu rokok ini karena sempat viral di jagad X. Sehingga dengan cepat beberapa warung yang punya stok rokok Tolak Miskin segera saja diserbu pembeli dan kehabisan stok. Warung rokok yang sebelumnya tidak pernah menjual dan tidak tahu ada rokok Tolak Miskin biasanya akan melongo saat ditanya, “Bu, ada rokok Tolak Miskin?”
“Heh, rokok apa kuwi, Mas?” pemilik warung yang ditanya malah balik bertanya. Dia kira yang bertanya sedang mengajaknya bercanda. Ada ada saja.
Secara penampakan, desain kemasan rokok Tolak Miskin berkesan klasik. Terutama warna dasarnya yang terakota. Pada bagian tengahnya ada bentuk serupa logo. Di dalamnya pada bagian atas ada tulisan Kretek Tradisional yang diletakkan di atas bentangan daun tembakau. Sedangkan pada bagian bawahnya lagi ada nama brand Tolak Miskin dengan Font berukuran besar, bergaya jadul.
Asyik juga. Perpaduan warna terakota dan hitam pada warna dasar logonya memberi kesan warnanya jadi klasik. Tradisional. Di luar bentuk logo ada garis-garis arsir seperti “sinar matahari” berwarna putih.
Penampakan desain kemasannya pada bagian depan maupun belakangnya sama saja. Sama-sama menekankan penolakan pada kemiskinan dengan cara tradisional. Hal itu makin jadi penegasan karena bentuk ukuran font-nya juga sengaja dibuat lebih besar: Tolak Miskin.
Perpaduan warnanya yang kalem dan berkesan klasik, membuat bungkus rokok ini akan terasa unik jika diletakkan di atas meja saat nongkrong bareng teman-teman saat ngopi di kafe atau warung kulineran. Dan saya yakin bakal membuat orang makin penasaran saat melihatnya di atas meja.
Untuk desain kemasannya saya beri nilai 8 dari 10. Antik banget. Apalagi merek Tolak Miskin-nya terlihat jelas saat bungkusnya diletakkan di atas meja.
Rokok tolak miskin dengan aroma kopi moka dengan khas kretek
Kepuasan pelanggan adalah senyum kami
Belanja di App banyak untungnya:
Harga Khusus buat Perokok Miskin
Rokok Tolak Miskin berkategori Sigaret Kretek Tangan atau SKT golongan tiga. Sebagaimana lazimnya rokok SKT golongan tiga, rokok Tolak Miskin harganya juga sudah pasti di bawah 10k.
Saya membeli rokok Tolak Miskin di Tobeko Jalan Damai. Harganya 8500. HJE di pita cukainya 7275. SKT ini bikinan PR Galih Jati Sakti, Kudus.
Menawarkan Rasa dan Aroma Kopi yang Sedap
Batangannya saat ditempelkan di hidung beraroma kopi. Harum kopi banget.
Panjang batangannya berukuran standard rokok SKT. Panjangnya sekira 84mm. Kertas batangannya bergaris patern melingkar dengan batas isap diberi border warna coklat dengan garis tipis di tengahnya berwarna oren yang senada jika dipadupadankan dengan warna desain kemasannya. Ada tulisan Tolak Miskin melingkari batangannya.
Tarikannya mantap sebagaimana lazimnya rokok SKT. Rasanya nikmat buat teman minum kopi. Rasa kopinya krasa mulai isapan pertama hingga akhir. Hanya saja, ada rasa langu yang menyeruak tipis. Walaupun tipis tapi tetep aja krasa.
Saat diisap cepat atau diisap dalam, muncul juga rasa sepet dan rasa pedasnya walaupun tipis juga. Yang lebih terasa tentu saja aroma dan rasa kopinya.
Jika batangannya yang sedang menyala ditaruh di atas asbak, aroma kopinya menguar. Krasa banget tercium di hidung. Anda bisa menjadikan batangan rokok ini sebagai pengganti dupa aroma terapi. Niatkan saja aroma terapi sebagai penolak miskin. Tapi ini saya serius, aroma kopi pada rokok ini memang sangat sedap.
Bahkan aroma kopi rokok ini sekilas mirip dengan aroma rokok Djarum Istimewa Kopi Hitam. Sekilas saja, ya. Karena rokok Tolak Miskin jika dibandingkan head to head dengan rokok Djarum Istimewa Kopi Hitam, aroma kopinya lebih rendah. Aroma kopi rokok Djarum Istimewa Kopi Hitam lebih tajam.
Untuk rasa langunya, menurut saya, mungkin dalam batangan rokok ini ada campuran tembakau mudanya. Mungkin lho, ya. Silakan para ahli tembakau memberikan pendapatnya. Karena saya cuma bisa nyicip dan bukan kapasitas saya juga menilai jenis-jenis tembakau.
Saya hanya menebak saja karena biasanya tembakau muda memang berasa langu. Dalam batangan rokok ini ada juga sih rasa gurihnya tapi tipis banget. Rasa gurihnya rada ketutup sama rasa langunya.
Rokok Kelas Kantong Tipis
Secara keseluruhan rokok ini masih masuk dan bisa jadi rekomendasi alternatif rokok rasa kopi.
Untuk rasa dan aroma rokok Tolak Miskin saya beri nilai 7 dari 10. Rokok ini sedap buat teman ngopi. Dan cocok sebagai hiburan karena bisa jadi bahan candaan menolak kemiskinan. Jika sudah bercanda maka muncul kegembiraan yang bisa membuat kita sehat. Setelah sehat, bisa saja kita jadi kaya dan tidak miskin lagi. Minimal kaya hati.
Kelemahan rasa rokok ini hanya ada pada rasa langunya yang rada menganggu. Selebihnya sih untuk harga yang di bawah 10k sudah termasuk ke dalam jajaran rokok enak.
Saya kira, Pabrik Rokok Galih Jati sudah benar memproduksi rokok Tolak Miskin. Karena produk rokok ini memang dibuat khusus untuk perokok kelas kantong tipis yang membutuhkan hiburan. Membutuhkan harapan. Atas kehidupan yang carut marut akhir-akhir ini. Kehidupan yang membuat rakyat kecil makin miskin.
Jika orang miskin merokok rokok Tolak Miskin harapannya tentu bisa membangkitkan semangat untuk terus giat bekerja. Karena giat bekerja adalah jalan agar bisa menjadi kaya. Minimal bisa cukup untuk membeli rokok ini. Anda kepingin kaya? Coba saja rokok Tolak Miskin.
Aula Madya, UINJKT Online – Sebuah penelitian yang dilakukan Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia menunjukkan, penyumbang cukai rokok terbesar di Indonesia didominasi penduduk miskin.  Sebagian besar dari mereka hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD).
“Hasil pendapatan dari kerja keras orang miskin, yakni sekitar 8 sampai 9 persen, ternyata hanya digunakan untuk belanja rokok. Tak heran jika cukai rokok Indonesia yang mencapai Rp 47,72 tiliun per tahun sebagian besar berasal dari kocek orang miskin,” kata Kepala Perencana Anggaran Universitas Atmajaya Ir Supriyadi MM dalam Dialog Interaktif bertema “Fenomena Merokok Ditinjau dari Berbagai Aspek” yang digelar BEMJ Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) di Aula Madya, Jumat (29/5).
Menurutnya, meski pemerintah mendapatkan pemasukan yang sangat fantastis dari cukai rokok, namun di sisi lain pemerintah harus menanggung biaya kesehatan para perokok berat sebesar 7,5 kali lipat dari cukai yang diterima negara. Biaya tersebut memang tidak disalurkan secara langsung. Pemerintah menyalurkan dalam bentuk pembangunan untuk pembangungan sarana dan pra sarana kesehatan.
Seperti diketahui, fakta menunjukkan, Ă‚Â hampir 80 persen penderita kanker paru-paru didominasi kaum adam yang menjadi perokok berat. Bahkan, disinyalir setiap 10 detik di dunia didapati satu orang meninggal akibat rokok. Jika dikalkulasikan, dalam satu tahun rokok menelan korban kematian hingga Ă‚Â 4 juta orang di dunia.
Laporan World Health Organization (WHO) tahun 2008 menempatkan Indonesia sebagai negara terbesar ketiga di dunia dengan persentase perokok berat terbanyak. Bahkan Indonesia mendapat ‘penghargaan’ asthray award atau negara keranjang nikotin dari WHO.
Menurut Supriyadi, kini di Indonesia terdapat 12 hingga 13 juta orang yang bergantung pada bisnis rokok, dari petani tembakau atau cengkeh sampai pengecer. Namun, ironisnya yang mendapatkan untung dari bisnis rokok didominasi pengusaha asing alias bukan pribumi.
Persoalan rokok menjadi kian runyam akibat banyaknya perokok berat yang menjadikan pemerintah Ă‚Â tidak konsisten dengan undang-undang. Sejak dulu sampai sekarang pemerintah hanya membuat rancangan undang-undang (RUU) dan tak kunjung disahkan DPR. Pemerintah seolah tinggal diam karena telah mendapat upeti dari pengusaha rokok. Di samping itu, pemerintah juga seolah tak mampu membatasi iklan rokok di media massa baik cetak maupun elektronik.
Menghilangkan perokok dari bumi Indonesia tampaknya hal mustahil, namun menurut Kepala Pusat Promosi Kesehatan Depkes RI, Dr Abidinsyah Siregar DHSM M Kes, hal itu dapat dilakukan dari lingkungan terdekat. ”Untuk menghilangkan perokok di lingkungan kita, pertama diupayakan dari diri sendiri karena kalau sudah dimulai dari diri sendiri, orang lain pun akan mengikuti, kemudian dilanjutkan dengan teman kita, lingkungan dimana kita berada dan tempat-tempat umum untuk membuat penertiban kawasan tanpa rokok, namun untuk yang satu ini perlu koordinasi dengan pemerintah daerah atau kota” tuturnya. []